Jumat, 03 April 2015

Manusia dan Kebudayaan



Manusia dan Kebudayaan

A.    Manusia
Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari banyak segi.  Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahkluk yang ini memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus, mahkluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), mahkluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.

Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk mejelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1.      Manusa itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu
A.      Jasad
B.      Hayat
C.      Ruh
D.     Nafs

2.      Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu
A.      ID, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak.
B.      Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari ID.
C.      Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir.

Seringkali, misalnya orang yang senang terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat dapa didefinisikan bahwa orang tersebut lebih dikendalikan oleh ID dibanding Superegonya.

B.    Hakikat Manusia

A.      Mahkluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi.

B.      Mahkluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibanding dengan mahkluk lainnya.
Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan akal manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi.

C.      Mahkluk biokultural, yaitu mahkluk hayati yang budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai mahkluk hayati, manusia dapat dipekajari dari segi anatomi.

D.     Mahkluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan bekerja
Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “Eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahkluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya.


C.     Kepribadian Bangsa Timur
Francis L.K Hsu, sarjana Amerika keturunan Cina yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian di dalam ilmu antropologi. Ilmu psikologi yang memang berasal dan timbul dalam masyarakat barat, dimana konsep individu itu mengambil tempat yang amat penting.
Menurut Francis L.K.Hsu, mahkluk manusia masih memerlukan suatu daerah isi jiwa tambahan untuk memuaskan suatu kebutuhan rohaniah yang bersifat fundamental dalam hidup manusia. Orang orang yang sering mendiskusikan kontras antara kedua konsep tersebut secara populer, bisanya menyangka bahwa Kebudayaan Timur lebih mementingkan kehidupan kerohanian, mistik, pikiran preologis, dan gotong royong. Sednagkan kebudayaan Barat lebih mementingkan kebendaan, pikiran ekologis, hubungan asas guna , dan individualisme.

D.    Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “Segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia dengan tujuan untuk emngolah tanah atau tempat tinggalnya”.
            Kebudayaan dengan demikian mencakup segala aspek kehidupan manusia baik yang sifatnya material, maupun non material.

E.     Unsur-Unsur Kebudayaan
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan. Misalnya dalam kebudayaan Indonesia dapat dijumpai unsuru besar seperti umpanya Majelis Permusyawaratan Rakyat disamping unsur-unsur kecil seperti sisir, kancing, baju dan lainnya.
            Masalah lain yang juga penting tetang kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umum mengatakan, bahwa kebudayaan dapat dibedakan dalam dua bentuk wujudnya. Pertama, kebudayaan bendaniah dengan ciri dapat dirasa saja. Kedua, kebudayaan rohaniah dengan ciri dapat dirasa saja.

F.     Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, Kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :
1.      Komplek gagasan , konsep, dan pikiran manusia
2.      Komplek aktivitas
3.      Wujud sebagai benda
Ketiga wujud dari kebudayaan tadi, dalam kenyataan kehidupan masyarakat tak terpisah satu sama lain. Kebudayaan ideal dan adat istiadat mengatur dan memberi arah kepada tindakan tindakan dan karya manusia.

G.    Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagi karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia.
1.      Hakekat Hidup Manusia
2.      Hakekat Karya Manusia
3.      Hakekat Waktu Manusia
4.      Hakekat Alam Manusia
5.      Hakekat Hubungan Manusia

H.    Perubahan Kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya. Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan memounyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenernya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi.
            Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atu tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
1.      Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaaan.
2.      Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai agama, dan sejarah.
3.      Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.

I.       Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksutnya bahwa walupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupkan suatu kesatuan. Mansuai menciptakan kebudayaan, dans etelah kebduayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar